Sang surya tampakkan wajah muram dalam
nestapa
Hanya saja tak terlihat bahwa ia menangis
Segores bayangan indah dibalik senja
Sang surya tetap enggan tuk meninggalkan
Tetap menangis dalam Warna sang Tuhan
Berwarna kemilau keemasan
Tapi semua sang pemimpi tersenyum dalam gelap
Menyambut rembulan yang dititipi sinar Sang Mentari
Aku tersenyum dan segera memulai
Memulai agar dapat membuka pintu
Ribuan Hawa dan Adam pun mencoba membuka
Berharap terbuka dan terlihat dunia ceria nan indah
Sebuah mimpi...
Harapan yang hanya dapat dilihat dalam dunianya,
Tidak dalam kenyataan....
Mimpi itu indah, seindah Sang Mentari dan Purnama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar